Pilih Teknologi Pertanian Yang Tepat, Produktivitas Meningkat - Oprek-Oprek Blog

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Tuesday, November 28, 2017

Pilih Teknologi Pertanian Yang Tepat, Produktivitas Meningkat


Padi merupakan tanaman yang sudah tidak asing lagi sebagai makanan pokok bagi masyarakat Indonesia. Padi menempati urutan pertama sebagai makanan pokok utama selain jagung dan kedelai. Ada berbagai jenis padi yang sudah dikembangkan, namun pada dasarnya pengelompokan padi dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu Padi Varietas Unggul, Padi Lokal dan Padi Hibrida.

Berbagai Program Strategis dalam rangka Pembangunan Pertanian telah diprogramkan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang dengan Program Peningkatan Produksi Pangan Padi Hibrida melalui kegiatan Temu Lapang di Desa Jarit Kecamatan Candipuro, Senin (27/11).

Temu lapang ini, dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian yang diwakili oleh Kabid Tanaman Pangan, Danramil Candipuro, Ka. UPT BPP Kecamatan Candipuro, KSK BPS Kecamatan Candipuro, Perangkat Desa Jarit dan semua Kelompok Tani Desa Jarit.

Ka. UPT BPP Candipuro, Sukowati, SP dalam sambutannya, menyatakan siap membantu dan mendorong petani untuk meningkatan produksi padi di Kecamatan Candipuro. Ia juga melaporkan hasil dari Ubinan dengan jarak 2.5 m x 2.5 m diperoleh hasil 9.6 kg dan produktivitas padi 15.8 ton/ha.

Lebih lanjut, Sukowati menjelaskan tentang keunggulan Padi Hibrida, Produktivitas yang lebih tinggi daripada hasil padi unggul Inbrida (bukan Hibrida) namun memerlukan perawatan dan perhatian yang lebih serius dan hati-hati, karena padi Hibrida sangat rawan serangan organisme penggangu tanaman (OPT) baik itu hama wereng ataupun ulat daun.

Sementara itu, Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian, Ir. Sudjono, MP dalam pemaparannya menjelaskan dan mensosialisasikan beberapa alternatif teknologi pertanian, dari mulai teknologi metode SRI, metode Hazton, Jajar Legowo dengan semua kelebihan ataupun kelemahannya. “petani sendirilah yang harus memilih teknologi pertanian yang mana yang tepat untuk kondisi geografisnya", imbuhnya.

Sudjono menambahkan mengenai Padi Hibrida yang produktivitasnya sangat tinggi dengan kondisi real panen mampu menghasilkan 13 ton/ha, namun disisi lain padi Hibrida sangat rentan serangan hama (OPT). Lebih lanjut, Ia menyarankan agar pola tata tanam bisa serentak hal ini bisa mempermudah penanganan dan penanggulangan OPT.

"jika ada serangan hama wereng, jika pola tanam bersamaan akan lebih efektif dalam penanganan, namun jika tidak bersamaan satu lahan terserang wereng dan dilakukan tindakan maka wereng hanya akan berpindah-pindah ketempat lain dan jika ada serangan OPT segera bisa dilaporkan agar penanggulangan bisa cepat dan efektif, Dinas Pertanian memfasilitasi secara gratis untuk penanganan OPT tersebut", pungkasnya. (Disperta-lmj)

Website resmi:  https://lumajangkab.go.id

#KIM #KelompokInformasiMasyarakat #KimSinarHarapan #Tekung #Kerja3ersama #ilikelumajang #lumajang #OPD #kominfo #humasdanprotokol #komunikasi #informasi #stophoax #jatim #indonesia #government #explorelumajang #wonderfullindonesia

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages